Jumat, 28 Agustus 2015

Sistem Saraf Pada Hewan

SISTEM SARAF PADA HEWAN

Sistem saraf pada hewan berbeda-beda, makin tinggi tingkatan hewan, makin rumot susuna sarafnya, kepekaan alat indra pada hewanpun berbeda-beda pula, misalnya ada hewan yang selalu menghindari cahaya (cacing) dan ada hewan yang mendatangi cahaya (laron).
A.    Sistem Saraf pada Hewan Tingkat Rendah (avertebrata)
1.      Pada Protozoa (hewan bersel satu)
Protozoa tidak memiliki susunan saraf tetapi mempunyai kepekaan untuk menerima rangsangan dan memberi tanggapan terhadap rangsangan tersebut. Misalnya Amoeba menerima cahaya yang kuat akan bergerak menjauhi, tetapi sebaliknya jika terkena cahaya yang lembut akan mendekati.
2.      Pada Coelenterata (hewan berongga)
Coelenterata susunan sarafnya masih sederhana yaitu hanya terdiri dari sel-sel saraf yang berbentuk jala yang terdapat pada lapisan luar. Pada mulut, jala sarap berkembang baik.
3.      Pada Porifera (hewan berpori)
Porifera tidak memiliki susunan saraf tetapi tubuhnya memiliki kepekaan untuk menerima ransangan dari luar.
4.      Pada Echinodermata (hewan berkulit duri)
Echinodermata memiliki saraf berbentuk cincin yang terdapat pada mulut dibawah kulit luar. Saraf tersebut bercabang-cabang dan berhubungan dengan saraf-saraf gerak yang menuju ke tentakel (alat penangkap mangsa).
5.      Pada Mollusca (hewan lunak)
Mollusca susunan saraf nya terdiri dari ganglion(simpul saraf) yang terkumpul diujung tubuh bagian depan. Ganglion  utama membentuk jala saraf serupa cincin yang mengelilingi ujung kerongkongan depan.
6.      Pada Vermes (hewan cacing)
Cacing tanah memilik susunan saraf  yang disebut susunan saraf tangga tali. Susunan sarafnya terdiri atas benang benang sraf yang memanjang disepanjang tubuh. Dibeberapa tempat benang-benang saraf tampak menggembung yang disebut gangliaon.
Ganglion otak terdapat pada bagian kepala yang diteruskan kebagian badan dan dihubungkan dengan benang-benang saraf. Benang-benang saraf ini terdapat pada poros usus dan ditiap ruas tubuhnya bercabang-cabang sehingga tampak seperti tangga.

7.      Pada insekta (serangga)
Saraf pada insekta, misalnya pada belalang. Sistem saraf pada belalang disebut sistem saraf tangga tali. Sistem saraf tangga tali pada belalang lain dengan sistem saraf tangga tali pada cacing tanah. Sistem saraf tangga tali pada serangga terdiri atas simpul-simpul saraf atau ganglion yang berderet-deret yang merupakan pusat pengolahan ransang. Ganglion pada belalang ada tiga yaitu:
a)      Ganglion kepala, terletak pada bagian kepala dan merupakan simpul saraf terbesar yang terdapat urat saraf dari mata dan antena,
b)      Ganglion bawah kerongkongan, ganglion ini dihubungkan dengan gamnglion kepala (ganglion otak) oleh serabut sraf dikerongkongan bagian kanan dan kiri. Sepasang serabut saraf dari ganglion berjajar kebelakang dan menghubungkan simpul-simpul saraf dada dan perut.
c)      Ganlion ruas-ruas badan, dari ganglioan ini terdapat serabut-serabut sarf menuju kebagian-bagian tubuh yang berdekatan.

Tiap ganglion menerima rangsang dari alat indera dan meneruskan kebagian-bagian tubuh lainnya, khususnya bagian otot tubuh. Dengan sistem saraf seperti ini serangga mempunya pengaturab tubuh yang baik
Penciptaan sistem saraf tangga tali pada belalang oleh Allah ternyata unik, yaitu ganglion kepalnya biarpun merupakan organ penting namun tidak mengatur semua kegiatan tubuh, hingga jika kepala(ganglion otak) hilang, serangga tetap dapat jalan atau terbang.
B.     Sistem Saraf Pada Hewan Vertebrata
Sistem saraf pada Vertebrata pada dasarnya mirip dengan manusia, karena sama-sam memiliki sistem saraf pusat, hanya bedanya terletak pada tingkst kesempurnaannya atau tingkat perkembangannya (kompleksitas).
Allah melengkapi Vertebrata dengan otak, agar hewan-hewan tersebut mampu bertahan hidup, karena dengan otak, hewan dapat menanggapi ransang sehingga mampu beradaftasi dengan lingkungannya. Dengan otak hewan dapat berbuat sesuai dengan kemampuannya. Misalnya anjing pelacak dilatih manusia untuk mengurangi kejahatan manusia, bahkan angkatan laut amerika melatih singa laut dan lumba-lumba sebagai pasukan khusus untuk menjaga dan mencari ranjau laut, termasuk merpati dilatih untuk menghantarkan surat.

1.      Ikan
Pada ikan sistem sarafnya berkembang memanjang, hany otak kecilnya yang agak membesar karena merupakan pusat saraf keseimbangan dan pengatur gerak. Otak kecil bagian belakang merupakan akhir saraf keseimbangan dan gurat sisi. Otak besar dan otak tengahnya kurang berkembang, sehingga pusat pengelihatan dan pembaunya kurang berkembang pula.
2.      Amfibi
Pada amfibi, otaknya tidak membesar tetapi bentuknya memanjang sehingga tampak langsing. Otak tengahnya berkembang sebagai gelembung tempat berakhirnya saraf penglihatan, sehingga katak mempunyai pengelihatan cukup baik, sedang bagian otak yang lain kurang berkembang. Pada amfibi sistem sarafnya berkaitan dengan kemampuannya menyesuaikan diri dengan lingkungan drat dan lingkungan air.
3.      Reptil
Pada reptil, otak besarnya meluas menutupi otak tengah. Berkembangnya otak besar ini menyebabkan pusat pembau reptilpun berkembang baik; sedangkan otak tengah dan otak kecil kurang berkembang sehingga beberapa reptil indea penglihatannya kurang tajam dan umumnya keseimbangan badannya kurang baik pula.
4.      Burung
Pada burung, otak tengah dan otak kecil berkembang lebih baik dari pada bagian lain, sehingga burung memiliki indera penglihatan cukup tajam dan keseimbangan yang lebih baik. Ini sangat menguntungkan bagi burung karena kebiasaan burunga yang selalu bergerak dengan cepat. Itulah kebijaksanaan Allah dalam menciptakan makhluk Nya. Burung yang waktu terbang memerlukan keseimbangan diciptakan Nya otak kecil yang berlipat-lipat sehingga permukaannya luas yang mampu menampung neuron cukup banyak. Sedang penciuman pada burung kurang bermamfaat maka diciptakanNya pusat pembau yang terletak di depan otak besar berukuran sangat kecil.
5.      Mammalia
Pada Mammalia, bagian0bagian otak mammalia berkembang dengan baik dan lebih sempurna. Sistem pengatur (kordinasi0 yang terdapat dipusat-pusat otak berkerja lebih baik dibanduingkan vertebnrata lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar